Kamis, 13 November 2014

Khoiru Umuri Ausatuha

Kenapa banyak cewek galau? Jawabannya gampang banget. Kenapa banyak cewek galau? Karena kalau cowok galau gak pantes. Kalau ada cowok galau mendingan besok pake leging atau daster ibu-ibu aja. Daripada ngerusak image spesies kaum cowok. Itu menurut gue, kalau lo? *skip*

***

Mendung menyelimuti kota "tuak" Tuban. Tuak adalah minuman fermentasi dari air pohon aren --legen-- yang dibiarkan beberapa hari agar kandungan alkohol keluar. Sehingga tuak sendiri memabukkan. Kemudian legen sendiri adalah air yang keluar dari pohon aren. Air ini sama sekali gak mengandung alkohol sehingga boleh untuk dinikmati. Apalagi dicampur dengan dinginnya es batu dan dinikmati di siang yang terik, cesss...segernya bukan main.

Dalam kesempatan kali ini gue mau ngucapin #SelamatHariPahlawan #SelamatHariJadiTuban #SelamatHariAyah dan #SelamatHariKamis serta tak lupa selamat membaca postingan demi postingan di blog gue ini. :))

***

Gue mau sedikit bercerita. Kemarin gue mendapatkan SMS dari seseorang yang sudah kenal gue, meskipun belum lama mengenal gue tapi dia udah nganggep gue sebagai kakak laki-lakinya. Dia juga sering bercerita mengenai hubungannya yang terpisah jarak dan dunia. Dia (sebut saja Donna) berada di bumi sedangkan cowoknya berada di galaxy andromeda nun jauh di sana "hahaha". Nggak-nggak, gue becanda yang soal galaxy andromeda, selebihnya serius. Donna sedang nenempuh pendidikan kuliahnya di Semarang, sedang cowoknya lagi menggeluti kuliahnya di Bandung. Ya kira-kira terpaut jarak 12 jam lah kalau mereka ingin ketemu.

Setiap kali Donna cerita mengenai cowoknya yang nggak pernah ngabarin dia, gue selalu manas-manasin si Donna. Gue bilang kalau cowoknya udah punya cewek lagi lah, cowoknya udah gak suka Donna lagi lah, cowoknya sukanya cowok lah, cowoknya lebih suka sama gue ketimbang dia lah, dan lain-lain lah. Oh ya, gue juga kenal sama cowoknya karena cowoknya Donna pernah satu atap sama gue. Dan gue juga pernah bilang sama cowoknya kalau punya cewek lebih dari satu itu gak apa-apa asal nggak ada yang ngerti antara cewek satu dan yang lainnya. Ya...tentunya gue bilang gitu dengan nada becanda. Soal dianggap serius sama cowoknya Donna, gue udah lepas tanggung jawab.

Dalam SMS nya Donna kemarin, dia berulang-ulang bilang kalau gue pandai lah, pintar lah. Dan kayaknya gak hanya SMS yang kemarin dia bilang seperti itu, SMS nya yang jauh-jauh hari juga sering bilang kalau gue pandai, pintar, genius dan lain-lain. Sebebarnya sih gue udah merendah dan ngeyel kalau gue sama sekali gak pandai. Gue bisa ngomong ke dia omongan itu --yang dianggapnya sebagai penilaian kalau gue pandai-- kan perkara gue lahirnya lebih dulu ketimbang Donna. Ya ibaratnya jam terbang gue di dunia kan lebih banyak ketimbang Donna, jadinya gue bisa nasehatin dia soal cowoknya dan kadang juga gue sering menebak kalau cowoknya seperti ini itu tandanya kenapa. Contohnya nih, saat itu dia pernah cerita kalau cowoknya marah besar sama dia. Gue lantas tanya sama Donna apa yang cowoknya bilang pas marah. Donna pun cerita panjang dan lebar. Gue sebagai orang bijak nih ceritanya *wenak*, gue pun bilang sama Donna klau cowokmu tuh gini, gini, gini. Kemudian Donna pun tanya sama cowoknya, dan ternya benar. Cowoknya marah dengan alasan yang sama seperti apa yang gue bilang sama Donna *wih...gue bakat dukun ternyata*. Setelah nasehat dari gue tadi, mereka pun hidup bahagia.

Mungkin dengan alasan itulah Donna bilang kalau gue pintar dst. Tapi gue sebenarnya gak begitu suka kalau di bilang pandai atau pintar atau mungkin genius. Alesan gue sih sepele, gue orang bodoh buktinya aja gue masih belajar dan terus belajar. Kalau gue pandai mah...nggak perlu belajar lagi, bener kan? Selain itu, penilaian pandai kan beragam dan mungkin orang lain pun banyak yang nggak setuju kalau gue pandai. Dan karena sebuah hadis yang bunyinya "khoiru umuri ausatuha" yang artinya sebaik-baiknya pekerjaan adalah yang tengah-tengah. Artinya jangan berlebih-lebihan dalam melakukan atau menilai seseorang. Janganlah pula under estimate pada seseorang. Pokoknya jangan berlebih-lebihan dan jangan kurang bahkan sangat kurang. Kalau lagh dangdut sih bilangnya "yang sedang-sedang saja". Karena alasan itu lah gue gak mau dibilang pandai, bahkan gue lebih seneng kalau gue dibilang goblok, bodoh, bego dan lain-lain yang menjadi  Hehehe 8D *end*

Kalau lo sebelum, saat, dan setelah nembaca postingan ini mengalami mual, pening yang teramat, "eneg" dalam berpikir dan hambar dalam bertindak. Gue selaku orang yang menulis postingan ini gak bertanggung jawab dan nggak mau nanggung segala akibat yang terjadi dikarenakan postingan ini. Semoga lo menjadi orang bijak dalam kehidupan sehingga setelah lo membaca dan berkunjung di blog gue, ninggalin jejak berupa komentar dalam setiap postingan. *fakir komentar* hahaha.[] masupik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengunjung yang bijak, selalu meninggalkan jejak =))