Jumat, 11 Juli 2014

Teori Pendekatan Tradisional



“…”
Selang beberapa waktu Pras pun memulai presentasinya.
“… Struktur modal merupakan pilihan pendanaan antara utang dan ekuitas. Sedangkan teori yang menjelaskan hal tersebut antara lain Teori Trade-Off, Teori Pecking Order, dan beberapa teori lainnya yang akan kami coba jelaskan di slide berikutnya.” Jelas Pras mengenai Struktur Modal.
Siang itu adalah kelas Pak Rizkin, beliau mengampu mata kuliah manajemen keuangan. Dan saat itu juga Pras dan kelompoknya mendapat giliran untuk menjelaskan mengenai makalah tentang struktur modal.
“Oke selanjutnya Nur Hayati akan mencoba menjelaskan mengenai modal itu sendiri.” Sambung Pras mempersilahkan Nur Hayati.
Kelompok Pras hanya terdiri dari 2 orang saja, Pras sendiri dan Nur Hayati. Harusnya memang bertiga, tapi karena suatu hal 1 orang sisanya tak bisa ikut dalam mempresentasikan tugas makalah itu.
Dengan melihat slide presentasi yang sudah disiapkan dengan rapi oleh Pras untuk membantu mempermudah dalam presentasinya.

“Modal sendiri adalah hak atau bagian yang dimiliki perusahaan dalam pos modal (modal saham), keuntungan atau laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh utangnya.” Penjelasan Nur Hayati.
Sambung Nur Hayati. “Dan dalam mempelajari mengenai struktur modal itu, ada beberapa teori yang digunakan untuk mengukur struktur modal tersebut. Dan beberapa teori tersebut adalah…”
Pras pun meneruskan kata-kata Nur. “Beberapa teori tersebut adalah, yang pertama Teori Pendekatan Tradisional. Dalam teori ini struktur modal mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan, dimana struktur modal dapat berubah-ubah agar bisa diperoleh nilai perusahaan yang optimal.”
Pak Rizkin pun menghentikan penjelasan Pras.
“Pras, coba berikan contoh mengenai Teori Pendekatan Tradisional yang sudah kamu jelaskan tadi!”
Pras pun mencoba berfikir mencari-cari contoh yang tepat untuk penjelasannya. Sedangkan Nur Hayati juga sibuk membuka-buka buku referensi barang kali menemukan contoh mengenai Teori Pendekatan Tradisional.
“… Jadi contohnya seperti ini pak.” Pras memulai kalimatnya.
“Contoh dari Teori Pendekatan Tradisional adalah kita tahu bahwa modal salah satunya bisa didapatkan dari saham. Baik itu saham preferen maupun saham biasa. Dan hubungannya dengan teori tersebut yang menyebutkan struktur modal dapat berubah agar diperoleh nilai perusahaan yang optimal. Ketika saham suatu perusahaan memiliki harga yang tinggi (mahal) berarti secara tidak langsung nilai perusahaan itu juga baik. Karena nilai perusahaan itu baik, maka jadilah harga saham itu tinggi (mahal).” Akhiri Pras dengan menatap pada pak Rizkin.
Sementara Pras yang menatap pak Rizkin dengan harapan pak Rizkin puas dengan contoh yang diberikan Pras. Tiba-tiba ada satu anak yang datang terlambat pada pagi hari itu. konsentrasi kelas yang sedari tadi tertuju pada Pras dan Nur Hayati pun terpecah karena kedatangan Dimas yang terlambat.
“Maaf pak saya terlambat.” Kata Dimas menjelaskan.
“Kenapa terlambat?” tanya pak Rizkin.
“Ketiduran pak.”
“Ya sudah, silakan duduk.” Pak Rizkin mempersilahkan Dimas untuk duduk.
“Dilanjutkan presentasinya. Tadi sampai mana?” tanya pak Rizkin pada yang lain.
“Contoh Teori Pendekatan Tradisional pak.” Sahut Kirana yang duduk paling depan.
“Tadi Pras sudah memberikan contoh apa belum?” tanya pak Rizkin seolah-olah mempermainkan Pras yang tadi sudah memberikan contoh.
“Beluuuuummm pak.” Jawab teman sekelas yang mendukung pak Rizkin agar Pras mengulangi penjelasan panjang lebarnya mengenai contoh Teori Pendekatan Tradisional. [] masupik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengunjung yang bijak, selalu meninggalkan jejak =))