Minggu, 13 Juli 2014

Perempuan

BACALAH DAN PAHAMILAH!
Perempuan…. Sosok yang tidak bisa kita lepaskan dalam hidup kita. Ibu kita seorang perempuan. Sebagai cowok normal, melihat cewek cantik pasti tertarik. Kita menjelekkan perempuan berarti ibu kita ikut dalam kategori jelek, secara dia perempuan. Tapi ketika kita memuji perempuan, jaman sekarang perempuan sudah tidak pada kodratnya. Serba salah, tapi kita harus berani mengulasnya.

Setelah pulang dari teraweh ke-15 untuk mereka yang memulai puasa hari Minggu. Aku sedikit terusik dengan sosok perempuan atau mungkin cewek lebih tepatnya.
Bagaimana aku tidak terusik, mereka berangkat teraweh bukan untuk melaksanakan shalat teraweh, tapi malah asyik ngerumpi di belakang. Memang niat orang beda-beda, tapi setidaknya ini adalah musholah, banyak orang mencoba sholat serius dan itu butuh ketenangan. Eh, malah yang belakang ngerumpi. Masih mending mereka ngerumpi saat belum dimulainya shalat, tapi ini shalat sedang berlangsung malah ngrumpi satu sama lain.
Memang tak ada yang menegur atau sekedar mengingatkan, tapi setidaknya sadarlah, mereka ke musholah tujuannya apa. Kalau memang tujuannya mau ngerumpi, setidaknya menghormati yang sedang melaksanakan shalat.
Tidak selesai sampai di situ saja. Saat adzan belum berkumandang, aku sudah menunggu di musholla. Selang beberapa menit, datanglah 2 orang cewek. Mereka (dua orang cewek) memang wajar, tak ada yang aneh dari mereka. Hanya yang membuatku sedikit terusik adalah pakaian yang mereka kenakan. Okelah, aku pria normal. Melihat cewek berpakaian seksi aku juga suka. Tapi ini musholla, hormatilah sedikit dengan berpakaian yang wajar. Bukan malah memakai hot pants. Memang, Tuhan tidak memberikan batasn untuk berpakaian. Yang Tuhan tuliskan di Al Quran hanya kenakanlah pakaian yang menutup aurat, bersih, dan suci. Tak ada spesifikasi pakaian yang seperti apa yang meneutup aurat.
Mereka menggunakan hot pants. Oke itu memang menutup aurat. Tapi setiap lekukan badan terlihat jelas. Sampai-sampai, ketika si cewek ngangkang, bentuk miss V nya juga terlihat. Oke, aku menikmati itu, sungguh menikmati. Tapi hormati lah, ini musholla. Kalau di jalan, atau di tempat selain musholla dan tempat ibadah, kalian bebas mau makai pakaian model apa saja. Tak ada yang melarang. Jadi, tunggulah saat di jalan, baru gunakan hot pants.

Jadi intinya, setidaknya kita tahu kapan harus menggunakan hot pants. “Tempatkan sesuatu pada tempatnya” mungkin itu kata yang pas. Tuhan diam bukan berarti Dia (Tuhan) setuju, Tuhan diam karena memang belum saatnya Dia (Tuhan) berbicara. [] masupik

4 komentar:

  1. Bapak saya juga waktu itu pergi teraweh liat temen saya pake celana pendek langsung 'ngomel' di rumah. Dan sekarang kaum hawa di rumah saya, disuruh solat di rumah aja. Di mushola, perempuan malah berisik. Kata bapak saya, ibu-ibu ke mushola malah cerita lauk saur -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf ya baru bisa me-replay.
      Mbak harusnya sangat bersyukur memiliki ayah sedemikian rupa, yang peduli terhadap anak perempuannya. memang sangat sulit untuk menerima hal demikian. Apalagi saat teman-teman kita ngomong seperti ini "ah, kamu ini gak gaul, kuper. Jaman sekarang kok 'ndekem' di rumah." Pasti akan ada gejolak yang datang. Tapi mbak harus ingat, kalau islam datang dengan tersing, dan orang yang selamat adalah mereka yang terasing karena kebenaran. jadi mari sama-sama berusaha menjadi orang yang baik. Terima kasih kunjungannya. =))

      Hapus
  2. yaah, namanya kebebasan mas. Atas nama demokrasi apapun bisa terjadi. Kebebasan berperilaku tidak ada batasan yg syar'i. Memang menyenangkan ketika hidup dalam sistem Islam yang menaungi keberagaman. Mari, kita berjuang!! :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas, kita juga tidak menyalahkan. Kita hanya berusaha mengingatkan.Mari sama-sama "watawa shoubil haqqi, watawa shoubil shobri" saling mengingatkan perihal kebenaran dan saling mengingatkan kesabaran. Terima kasih telah berkunjung. =))

      Hapus

Pengunjung yang bijak, selalu meninggalkan jejak =))