BACALAH DAN PAHAMILAH!
Namaku Ahmad Luthfil Hakim, tapi semenjak aku Sekolah Dasar,
semua teman-temanku memanggilku Upik. Dan itu sampai saat ini, saat aku
menuliskan tulisan ini.
Aku sebenarnya mau dipanggil apa saja, tak masalah. Hanya
yang menjadi pertanyaanku sampai saat ini, kenapa nama Ahmad Luthfil Hakim bisa
menjadi Upik. Kalau dipanggil Luthfil, Hakim, atau Luthfi masih pantas, karena
ada sangkut pautnya dengan nama lengkapku. Tapi jadi Upik, mana bisa? Mungkin
lidah teman-temanku bengkok, jadinya huruf L bisa jadi K, mungkin.
Aku tak mempermasalahkan nama Upik, panggilan teman-temanku.
Sampai saat kemarin tahun baru 2014, aku sedang berstand up comedy di Kudus.
Dalam materiku, aku memperkenalkan diriku dengan nama lengkap Upik, dan nama
panggilan Ahmad Luthfil Hakim. Jadi serba terbalik. Kemudian ada audiens yang
meng-hackle tentang itu. Ketika aku mengatakan Upik, salah satu audiens
berteriak “Upik abu, ya?” dan semua yang ada di ruangan itu tertawa.
Aku berfikir saat sedang berdiri di depan banyak orang.
Hampir saja aku ngeblank, untung masih terselamatkan. “Kenapa mereka tertawa
saat mendengar kata ‘Upik abu’?” tanyaku saat itu. memang tidak jadi masalah,
bahkan kita harus bangga saat ada yang tertawa ketika kita berstand up comedy.
Setelah kelar perform dan menghabiskan malam rahun baru di Kudus, paginya aku
pulang dengan guyuran hujan. Dari Kudus (Jawa Tengah) sampai Tuban (Jawa
Timur).
Selang beberapa hari, aku mencoba mencari arti dari kata
“upik abu” di internet. Dan voila, ternyata arti kata “upik abu” adalah
pembantu. Sedangkan arti kata “upik” sendiri adalah panggilan untuk anak
perempuan atau adik perempuan dalam bahasa Minang. Oke, aku masih tak
mempermasalahkan, toh aku bukan hidup di Minang, tapi di Tuban.
Tapi setelah aku berfikir ulang. Pastinya bukan hanya satu
atau dua orang yang akan menertawakanku saat aku memperkenalkan diri dengan
nama Upik. Pasti akan banyak yang tertawa, kalau mereka tahu arti sebenarnya.
Kemudian aku berfikir memutar otak. Untuk mensiasati nama
Upik yang sudah melekat di kalangan teman-temanku. Dan akhirnya sudah
kuputuskan kutambahkan awalan mas- sebelum kata Upik. Jadilah masupik
yang sering kalian temukan di akhir artikel-artikel yang aku tulis.
Jadi itulah runtutan mengapa “masupik”, yang sering aku gunakan
agar tidak terjadi kesalah pahaman dan kekeliruan mengkategorikan namaku
sebagai perempuan. [] masupik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pengunjung yang bijak, selalu meninggalkan jejak =))