Sabtu, 02 Maret 2019

Lupa dan Lena

Sesekali saya ingin merasakan dinginnya hujan. Saat perjalanan jauh, turun hujan. Berteduh seakan tak melawan hujan. Biasanya saya akan berhenti kemudian mengeluarkan jas hujan dan melanjutkan perjalanan. Tapi saat ini saya ingin merasakan kering di saat hujan. Berteduh. Mematikan mesin dan menunggu. Akhir-akhir ini orang-orang lebih sering melawan ketimbang menunggu. Lebih sering ngomong dulu ketimbang berfikir jernih. Minta dihormati tapi tak mau menghargai. Ah biarkan saja.

Akhir-akhir ini pula saya ingin menikmati luka. Ya biasanya saya secepat mungkin mengobati bahkan menutup dengan rapat luka. Tapi entah kenapa saya ingin menikmatinya sekarang. Ingin merasakan sakit yang sebenarnya tidak ada. Juga rasa perih. Orang-orang sering lupa. Apa yang dimiliki sekarang sebenarnya tidak ada sama sekali. Mereka lupa setiap yang berawal pasti memiliki akhir. Orang-orang sibuk dengan awal mereka tapi tidak mau juga menolak semuanya berakhir. Dan mereka berfikir, ketika semua berakhir harus ada alasan untuk membuat seseorang menjadi tempat kesalahan. Mencaci-lah mereka. Menyalahkan orang lain. Sampai lupa mereka juga akan berakhir dengan sendirinya.

Saya ingat suatu hal. Saya memiliki seekor kucing di rumah. Saya sepakat menamakannya Woodwood panggilannya Wooda. Kucing saya di rumah berwarna putih, bermata biru dan tidak doyan Whiskas. Aneh memang. Kucing saya selalu sendirian. Kadang dia berlari-lari mengejar kelinci tetangga untuk sekedar diajak main. Setiap jam 5 pagi, dia selalu menunggu untuk dibukakan pintu agar bisa masuk ke rumah. Juga setiap pukul 9 malam, dia harus tidur di luar rumah tapi masih di halaman rumah. Orang-orang lupa itu semua, mereka hanya sendirian. Kemudian berkomunikasi dan memiliki teman. Ada yang hilang dan harus ada yang dipertahankan dalam berteman. Dan mereka takut untuk sendiri lagi. Mereka lena dan lupa. Kesendirian adalah teman sejati yang sudah dibawa sedari ada. Mereka harus menunggu agar bisa kembali masuk ke rumah. Waktunya berbeda untuk setiap manusia. Ada yang lama ada yang baru selesai makan langsung bisa masuk ke rumah.

Orang-orang banyak lupanya dan lena. Sedikit sekali yang ingat bahwa mereka sedang menunggu tapi tak mau menunggu. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengunjung yang bijak, selalu meninggalkan jejak =))